Powered By Blogger

Rabu, 01 Mei 2013

Robben: Sekarang Kami Harus Juara


Kamis, 02 Mei 2013 | 04:34 WIB

Winger Bayern Muenchen, Arjen Robben, tak bisa menyembunyikan kegembiraannya atas sukses timnya menundukkan Barcelona 3-0 pada legkedua babak semifinal Liga Champions. Bayern lolos ke babak final dengan agregat 7-0. Ia menegaskan, kini timnya tinggal fokus mengalahkan Borussia Dortmund di final dan menjuarai Liga Champions.
"Begitu pertandingan usai, kami langsung mengatakan, 'Sekarang harus menjuarainya (Liga Champions)'. Tujuan kami, kali ini harus juara," kata Robben. Musim lalu, Bayern hanya mencapai final dan dikalahkan Chelsea lewat adu penalti.

"Menurutku, kami tampil bagus dan menciptakan sedikit sejarah. Luar biasa bahwa kami terus tampil seperti ini melawan tim yang sudah mendominasi Eropa selama beberapa tahun terakhir," kata pemain asal Belanda ini selepas pertandingan.

Dalam pertandingan ini, Robben mencetak gol pembuka kemenangan di menit ke-49. Dua gol lagi diperoleh berkat gol bunuh diri Gerard Pique di menit ke-72 dan sundulan Thomas Mueller di menit ke-76. Bayern akan berhadapan dengan sesama klub Jerman, Borussia Dortmund, di Wembley, 25 Mei mendatang. Robben pun memuji calon lawannya di partai puncak nanti.

"Partai final akan menjadi pertandingan yang besar. Dortmund sudah membuktikan sejak 2-3 tahun terakhir bahwa mereka tim yang bagus. Kemenangan di final akan ditentukan oleh detail-detail kecil," pungkas Robben. (UEFA)

Martinez: Bayern Tahu Cara Tumpas Barcelona


Kamis, 02 Mei 2013 | 04:40 WIB
Gelandang Bayern Muenchen, Javi Martinez, mengaku timnya tahu cara menundukkan Barcelona. Pengakuan itu diungkapkannya menanggapi keberhasilan Bayern melaju ke final Liga Champions seusai menyingkirkan Barcelona di semifinal.

Pada leg kedua di Stadion Camp Nou, Rabu atau Kamis (2/4/2013) dini hari WIB, Bayern sukses menang 3-0 lewat gol Arjen Robben pada menit ke-49, gol bunuh diri Gerrard Pique (72), dan gol Thomas Mueller (76). Bayern lolos ke final dengan agregat 7-0 setelah pada leg pertama di Allianz Arena menang empat gol tanpa balas. 

"Kami tahu persis bagaimana menghadapi Barcelona, baik di leg pertama maupun kedua. Ketika aku datang ke Bayern, satu tujuanku adalah memenangkan trofi. Kami telah memenangkan satu dan sekarang telah berada di dua final (Liga Champions dan Piala Jerman)," ujar Martinez seperti dilansirUEFA

"Sejujurnya kami tidak mengharapkan Lionel Messi akan absen. Meski begitu, ketika kami melihat namanya tidak ada di daftar pemain inti, kami menarik napas lega," tambahnya. 

Berkat hasil ini, sejarah baru juga tercipta di perhelatan Liga Champions karena untuk kali pertama dua tim asal Jerman bertemu di final. Dalam partai puncak yang akan digelar di Wembley pada 25 Mei mendatang, Bayern akan menantang Borussia Dortmund yang lebih dulu lolos setelah mengempaskan wakil Spanyol lainnya, Real Madrid (agregat 4-3), Selasa (30/4/2013).

"Aku tidak tahu jika sepak bola Jerman sekarang akan melalui fase yang lebih baik daripada Spanyol. Aku hanya tahu bahwa segalanya di Jerman berlangsung dengan baik. Stadion juga selalu terisi penuh," ungkap Martinez. 

"Bundesliga perlu terus melanjutkan apa yang sudah mereka lakukan. Aku tidak yakin apakah itu (Bundeliga) adalah liga terbaik, tetapi aku yakin Bundesliga berada di antara tiga liga terbaik di dunia," pungkasnya.

Rosell: Bayern Terbaik Eropa


Kamis, 02 Mei 2013 | 04:49 WIB

Presiden Barcelona, Sandro Rosell, mengucapkan selamat kepada Bayern Muenchen yang menundukkan timnya di semifinal Liga Champions. Menurutnya, Bayern merupakan tim terbaik Eropa.
Bayern memastikan lolos ke final setelah mengalahkan Blaugrana dengan agregat 7-0. Pada leg pertama di Allianz Arena, Bayern menang 4-0. Adapun pada leg kedua di Stadion Camp Nou, Rabu atau Kamis (2/5/2013) dini hari WIB, Bayern menang 3-0. Kemenangan Bayern di leg kedua diraih berkat gol Arjen Robben pada menit 49, gol bunuh diri Gerard Pique (72), dan gol Thomas Mueller (76).

"Saya ucapkan selamat kepada Bayern karena mereka jelas lebih bagus dari kami, dan layak berada di final. Kami sudah kalah sejak di Muenchen," kata Rosell seusai pertandingan.
Ia pun mengakui adanya pengaruh absennya Lionel Messi yang tak diturunkan dalam pertandingan kali ini oleh Pelatih Tito Vilanova, tetapi tetap memuji penampilan penggawa Barcelona.

"Jelas bahwa absennya Messi memang terasa, tapi toh semua pemain meladeni tantangan Bayern. Saya bangga kepada tim, para staf, dan para suporter," kata Rosell.

"Saya rasa Bayern adalah tim terkuat di Eropa dan mereka akan menang di final, walau kita tak akan pernah tahu bagaimana jadinya. Saya rasa tim-tim Spanyol pun tak seburuk itu dalam kompetisi musim ini. Sekarang kami harus menunggu musim depan dan melihat apa yang terjadi," pungkas Rosell. (UEFA)

Bayern Runtuhkan Barcelona untuk ke Wembley


Kamis, 02 Mei 2013 | 03:33 WIB
Meski bermain di kandang sendiri, Barcelona dibuat tidak berdaya setelah kembali takluk 0-3 oleh Bayern Muenchen pada leg kedua semifinal Liga Champions di Stadion Camp Nou, Rabu atau Kamis (2/5/2013). Kekalahan itu pun membuat mimpi Barcelona ke final pupus karena Blaugrana kalah agregat 0-7 dari Die Bayern.

Berkat hasil ini, sejarah baru juga tercipta di perhelatan Liga Champions karena untuk kali pertama dua tim asal Jerman bertemu di final. Pada partai puncak yang akan digelar di Wembley pada 25 Mei mendatang, Bayern akan menantang Borussia Dortmund yang lebih dulu lolos setelah mengempaskan wakil Spanyol lainnya, Real Madrid (agregat 4-3), Selasa (30/4/2013).

Tiga gol Bayern pada pertandingan kali ini dicetak Robben pada menit ke-49, gol bunuh diri Gerrard Pique (72), dan gol dari Thomas Mueller (76). Barcelona yang tampil dengan tidak diperkuat oleh andalannya, Lionel Messi, terlihat kesulitan menembus rapatnya barisan pertahanan Bayern sepanjang pertandingan. Sementara itu, duet Robbery—julukkan Robben dan Franck Ribery—sukses menjadi kreator gol-gol tersebut. 

Barcelona sebenarnya sudah mencoba mengambil alih penguasaan bola sejak menit-menit awal. Namun, beberapa kali kubu tim tamu juga melakukan serangan cukup rapi yang beberapa kali menciptakan peluang berbahaya.

Pada menit ke-11, misalnya, berawal dari serangan balik, Arjen Robben melakukan tusukan berbahaya dari sisi kanan lapangan. Namun, barisan belakang Barcelona masih sigap menutup pergerakan gelandang asal Belanda tersebut.

Sepanjang pertengahan babak pertama ini, lini tengah kedua kubu berperan penting dalam melancarkan serangan masing-masing. Barcelona yang dikomandoi Xavi Hernandez dan Andres Iniesta terlihat beberapa kali mencoba menembus barisan pertahanan Bayern.

Sementara itu, Bayern terlihat lebih sabar dan banyak mengandalkan serangan balik memanfaatkan kecepatan Robben dan Franck Ribery di sisi sayap lapangan. Adapun dua gelandang bertahan, Javi Martinez dan Bastian Schweinsteiger, tampil cukup baik saat mengawal daerah pertahanannya dari serangan tuan rumah.

Kesulitan menembus rapatnya baruisan pertahanan tim tamu, Barcelona mulai mencoba tendangan spekulasi dari luar kotak penalti Bayern. Usaha itu hampir membuahkan hasil pada menit ke-24, jika saja bola tendangan keras Pedro Rodriguez dari luar kotak penalti tidak bisa ditepis kiper Bayern, Manuel Neuer.

Tiga menit berselang, giliran Xavi Hernandez yang mendapatkan peluang. Namun, lagi-lagi upaya skuad Blaugrana gagal karena bola tendangan voli Xavi dari jarak dekat gawang Bayern masih melambung di atas mistar gawang Bayern.

Barcelona terus menekan pertahanan tim tamu. Namun, barisan belakang Bayern tampil cukup disiplin mengawal setiap pergerakan pemain Barcelona sehingga membuat skor kacamata bertahan hingga turun minum.

Di babak kedua, Bayern langsung tampil menggebrak. Laga baru berjalan empat menit, Robben membuat pendukung tuan rumah terdiam setelah sukses menyarangkan bola ke dalam gawang Valdes pada menit ke-49. 

Berawal dari umpan panjang Alaba dari sisi kiri lapangan, Robben mengontrol bola itu kemudian melakukan penetrasi ke jantung pertahanan Barcelona dari sisi kanan. Dengan ciri khasnya, pemain asal Belanda itu pun melepaskan bola dengan kaki kiri di antara kawalan bek Barcelona, Adriano, yang tak dapat ditepis Valdes. 

Gol itu pun memaksa Barcelona mau tidak mau harus mencetak enam gol jika ingin lolos ke final. Situasi itu membuat pemain Bayern bermain semakin tenang. Meski banyak bertahan, skuad asuhan Jupp Heynckes itu masih mampu menciptakan sejumlah peluang yang diawali kerja sama tim yang cukup baik. 

Kesulitan menembus pertahanan Bayern, pemain Barcelona mulai terlihat frustrasi. Keluarnya Xavi pada menit ke-55 membuat beberapa serangan mereka cukup mudah dipatahkan oleh Philipp Lahm dan kawan-kawan. 

Hal itu pun dimanfaatkan Bayern. Berawal dari aksi Ribery di sisi kiri, Pique membuat asa tuan rumah semakin tertutup setelah dirinya mencetak gol bunuh diri pada menit-72. Mantan pemain Manchester United itu salah mengantisipasi umpan silang Ribery, yang bolanya justru masuk ke gawangnya sendiri. 

Unggul dua gol dengan agregat enam gol, Bayern tak menurunkan serangan. Benar saja, lagi-lagi Valdes dipaksa menjadi saksi gawangnya kebobolan tiga kali setelah Thomas Mueller mampu mencatatkan namanya di papan skor empat menit berselang. Gol tersebut ditorehkannya dengan memanfaatkan umpan silang Ribery dari sisi kiri lapangan. 

Kebobolan tiga kali membuat permainan Barcelona menurun. Hingga menit-menit akhir, meski mampu menguasai jalannya pertandingan, mereka pun tetap kesulitan menembus pertahanan Bayern. Skor 3-0 untuk Bayern bertahan hingga wasit meniup peluit panjang. 

Menurut catatan UEFA, sepanjang pertandingan, Barcelona menguasai bola sebanyak 58 persen dan melepaskan sembilan peluang emas dari 15 usaha. Adapun Bayern melepaskan lima tembakan akurat dari delapan percobaan.

Susunan Pemain:
Barcelona (4-3-3):
 1-Victor Valdes, 2-Dani Alves, 3-Gerard Pique, 15-Marc Bartra, 21-Adriano Correia, 4-Cesc Fabregas, 6-Xavi Hernandez (9-Alexis Sanchez 55), 8-Andres Iniesta (11-Thiago), 25-Alex Song, 7-David Villa, 17-Pedro Rodriguez.
Pelatih: Tito Vilanova.

Bayern (4-2-3-1): 1-Manuel Neuer, 5-Daniel Van Buyten, 17-Jerome Boateng, 21-Philipp Lahm (13-Rafinha 77), 7-Franck Ribery, 8-Javi Martinez (44-Anatoliy Tymoschuk 74), 10-Arjen Robben, 25-Thomas Muller, 27-David Alaba, 31-Bastian Schweinsteiger (30-Luis Gustavo Dias 66), 9-Mario Mandzukic.
Pelatih: Jupp Heynckes.

Wasit: Damir Skomina (Slovenia).

Pique: Ini Malam Terburuk Barcelona


Kamis, 02 Mei 2013 | 04:07 WIB
Bek Barcelona, Gerard Pique, mengaku kecewa skuadnya gagal melaju ke final Liga Champions setelah diempaskan Bayern Muenchen pada leg kedua semifinal di Camp Nou, Rabu (1/5/2013). Ia menilai, pertandingan ini adalah salah satu laga terburuk Barcelona.

Tiga gol kemenangan Bayern pada pertandingan kali ini dicetak Arjen Robben pada menit ke-49, gol bunuh diri Gerrard Pique (72), dan gol Thomas Mueller (76). Skuad Bayern lolos ke final yang akan dihelat di Wembley pada 25 Mei mendatang, dengan agregat 7-0. 

"Mungkin Anda benar dan ini adalah salah satu malam terburuk kami. Sejujurnya, tidak menyenangkan untuk hidup dengan situasi seperti ini. Kami harus tetap melaju sekarang, menutup Liga BBVA, dan memikirkan musim depan," ujar Pique seperti dilansir UEFA

Menurut catatan UEFA, sepanjang pertandingan, Barcelona menguasai bola sebanyak 58 persen dan melepaskan sembilan peluang emas dari 15 usaha. Adapun Bayern melepaskan lima tembakan akurat dari delapan percobaan.

"Pada babak pertama, kami benar-benar mencoba untuk mencetak gol. Tetapi setelah mereka mencetak gol pertama, kami tertekan. Kami harus memberi selamat kepada Bayern yang tampil sangat superior," kata Pique. 

Terkait tidak dimainkannya Lionel Messi pada pertandingan tersebut, Pique mengatakan, "Faktanya memang Lionel Messi adalah pemain terbaik di dunia, tidak memainkannya adalah sebuah faktor. Tetapi, aku tidak berpikir bahwa kehadirannya pada malam ini akan banyak mengubah pertandingan tersebut."

Lineker: Akhir dari Era Barcelona


Kamis, 02 Mei 2013 | 04:10 WIB

Legenda hidup Inggris, Gary Lineker, mengapresiasi kemenangan telak 3-0 Bayern Muenchen atas Barcelona padaleg kedua semifinal Liga Champions di Camp Nou, Rabu (1/5/2013). Menurutnya, hasil tersebut menandai akhir dari era Barcelona di Eropa.

Barcelona takluk 0-3 akibat gol Arjen Robben pada menit ke-49, gol bunuh diri Gerrard Pique (72), dan gol Thomas Mueller (76). Dengan hasil itu, mimpi skuad Blaugrana ke final pun pupus karena kalah dengan agregat 0-7 setelah di pertemuan pertama juga diempaskan empat gol tanpa balas.

"Kita telah menyaksikan awal dari akhir sebuah era Barcelona dan akhir dari awal era Bayern," ujar Lineker seperti dilansir BBC.

Berkat hasil ini, sejarah baru juga tercipta di perhelatan Liga Champions karena, untuk kali pertama, dua tim asal Jerman bertemu di final. Pada partai puncak yang akan digelar di Wembley pada 25 Mei mendatang, Bayern akan menantang Borussia Dortmund yang lebih dulu lolos setelah mengempaskan wakil Spanyol lainnya, Real Madrid (agregat 4-3), Selasa (30/4/2013).


Heynckes: Barcelona Beda Tanpa Messi


Kamis, 02 Mei 2013 | 04:56 WIB Pelatih Bayern Muenchen, Jupp Heynckes, mengaku senang anak asuhnya sukses melaju ke final Liga Champions seusai mengalahkan Barcelona 3-0 pada leg kedua semifinal Liga Champions di Camp Nou, Rabu (1/5/2013). Selain penampilan sempurna timnya sendiri, ia menilai, ketidakhadiran Lionel Messi juga menjadi faktor keberhasilan Bayern. 

Tiga gol kemenangan Bayern pada pertandingan kali ini dicetak Arjen Robben pada menit ke-49, Thomas Mueller (76), dan gol bunuh diri Gerrard Pique (72). Skuad Die Bayern lolos ke final yang akan dihelat di Wembley pada 25 Mei mendatang, dengan agregat 7-0. 

"Saya pikir sangat jelas bahwa tim saya menjalani pertandingan ini dengan sangat fokus. Kami bermain dengan benar sejak awal pertandingan. Namun, tidak ada yang bisa menyangkal, Barcelona adalah tim yang berbeda tanpa Lionel Messi. Jujur, saya tidak mengharapkan kami menang agregat 7-0," ujar Heynckes seperti dilansir UEFA

Berkat torehan ini, sejarah baru tercipta di perhelatan Liga Champions karena untuk kali pertama dua tim asal Jerman bertemu di final. Pada partai puncak, Bayern akan menantang Borussia Dortmund yang lebih dulu lolos setelah mengempaskan wakil Spanyol lainnya, Real Madrid, Selasa (30/4/2013).

"Saya tahu sepak bola Spanyol sangat baik, khususnya Barcelona. Saya tahu bagaimana permainan dan filosofi mereka. Tim saya memahami taktik dengan sangat baik, dan mereka menjalankannya dengan sempurna," katanya. 

"Dortmund layak berada di final karena mereka telah bermain sangat baik juga musim ini. Jelas, sedikit kejutan ketika mereka bisa mencapai final. Saya tentu berharap bahwa kami akan meraih kesuksesan di Wembley," harap Heynckes.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Laundry Detergent Coupons