Powered By Blogger

Sabtu, 27 April 2013

SUICIDAL SINATRA


Terbentuk di Bali pada tahun 1996 awalnya dengan mengusung nama S.O.S. (Soul Of Speed) yang jika dilihat dari namanya tegas menyiratkan genre musik yang diminati yaitu Heavy Metal utamanya Helloween.
Pada fajar 2001 S.O.S. pelan-pelan bergeser dari genre Heavy Metal menuju Rockabilly a la Living End serta diramu dengan Psychobilly tipikal Tiger Army & Reverend Horton Heat (campur sari ini mereka istilahkan sebagai “Rockabilly Nu Skool”). Sampai kemudian 14 Februari 2004 S.O.S. merilis album indie pertama bertajuk “Valentine Ungu”. Album yang berisikan 8 lagu ini seakan mendeklarasikan S.O.S. telah resmi pindah jalur ke Rockabilly Nu Skool.

Album Valentine Ungu sendiri mendapat respon positif dari pasar, dimana 700 keping segera saja ludes habis terjual. Beberapa media massa nasional memberi komentar cukup baik terhadap Valentine Ungu. Sementara komunitas Indie di Jakarta sempat pula mencicipi dahsyatnya performa mereka saat mengguncang GOR Jakarta Utara dan hajatan kampus Universitas Sahid pada pertengahan 2004 silam.
Untuk melengkapi perubahan identitas musikal dari Heavy Metal ke Rockabilly Nu Skool maka pada 16 Agustus 2004 S.O.S. formal berubah wujud menjadi SUICIDAL SINATRA (terjemahan bebasnya : Frank Sinatra dalam versi yang lebih garang/nekat ). Sinatra—dengan personil terakhir Opix Sinatra (biduan, gitar pendamping), Leo Sinatra (gitar utama), Kappe Sinatra (bass betot), Ajie Sinatra (drum)—di saat hampir bersamaan pada akhir 2004, menyabet gelar prestisius sebagai kelompok musik terbaik di ajang Indie bergengsi “Skool Of Rock” sesi ke II yang diselenggarakan oleh Hard Rock Café, Bali.
Tepat setahun setelah dirilisnya Valentine Ungu, pada Februari 2005 Sinatra menerbitkan mini album ”Love Songs & Stinkin’ Cheese” dengan 5 tembang cadas bertempo sedang: “White Shoes”, “No Money No Honey”, “Can’t Be Ur Man”, “Going Old With You”, serta “Kentang”.
Eksistensi “Love Songs & Stinkin’ Cheese” ternyata sanggup menculik perhatian jajaran media nasional berpengaruh mulai dari Hai, Trax, Ripple, hingga Rolling Stone. Malah Rolling Stone secara tegas memberi Sinatra gelar terhormat dengan menempatkan Sinatra sebagai “Artists to Watch” di salah satu edisinya. Ekspose yang demikian gencar akhirnya menggugah para event organizer untuk mengundang Sinatra tampil dalam konser-konser bergengsi. Yang patut dicatat di antaranya adalah kehadiran mereka sebagai band panggung utama di Soundrenaline Bali pada Agustus 2005. Sementara single “White Shoes” penetrasinya cukup jauh hingga mencapai Jepang. Single tersebut disertakan dalam album kompilasi “Tropicalize II” disatukan dengan artis-artis besar macam Pennywise & Jack Johnson. Dan videoklip “White Shoes” juga menorehkan jejak prestasi fenomenal dengan meraih juara pertama dan bertahan hingga beberapa minggu di chart videoklip indie Global TV.
Pada 2007 Sinatra akhirnya merilis album–yang frontal mengekspresikan pilihan genre mutakhir mereka—bertajuk “Boogie Woogie Psychobilly”. Benar, Sinatra telah mengukuhkan dirinya sebagai band pioneer Psychobilly di Indonesia.
Boogie-Woogie-Psychobilly… Drink whiskey and cheap Martini…
—————————————————-
ARTIST DETAILS
Nama: SUICIDAL SINATRA
Tanggal/Tahun Berdiri : 16 Agustus 2004
Genre: Psychobilly/Rockabilly Nu Skool

Personnel:1. Leo Sinatra (gitar & vokal)
2. Kappe Sinatra (stand up bass, vokal latar)
3. Ajie Sinatra (drum)

CONTACT
Manager/Contact Person: Ajie Sinatra
Ponsel.: 0818355214
E-mail: suicidal_sinatra@yahoo.com
Website/Myspace/Friendster: www.myspace.com/suicidalsinatraAddress: Sanur, Bali – Indonesia

DISKOGRAFI
1. Valentine Ungu
Rilis: 2004

2. Love Songs & Stinkin’ Cheese (EP)
Label: Electro Hell Records
Rilis: 2005

3. Boogie Woogie Psychobilly
Label: Electro Hell Records
Rilis: 2007

4. Tropicalize vol. II (kompilasi)
Lagu: White Shoes
Label: (label dari Jepang)
Rilis: 2006

5. Moshpit Mavericks (kompilasi)
Lagu: Iblis Surga
Label: The Blado Beatsmith
Rilis: 2007

ADDITIONAL INFOS
Influenced by: The Living End, Tiger Army, Mad Sin, Reverend Horton Heat, The Clash, Johnny Cash, Frank Sinatra

Gigs Terbaik:
1. Panggung Utama Soundrenaline, Denpasar, 2007
2. Tour bersama 7Crowns, Bali-Malang-Surabaya-Gresik-Yogya, 2006
3. Panggung Utama Soundrenaline, Denpasar, 2005
4. Thursday Riot at Parc, Jakarta, 2005

NYMPHEA


               
Nymphea,
terbentuk pada tanggal 4 Januari 2005, adalah sebuah band berasal dari Bali, Indonesia. Menurut beberapa pengamat musik, Nymphea merupakan band yang memiliki vocal wanita dengan karakter yang kuat dan enerjik, serta dibalut dengan musik yang cadas bernafaskan Rock. Musik mereka banyak mendapat pengaruh dari musisi ataupun band-band berbasis Rock seperti Sugarcult, AFI, Nirvana, Bjork, Hole, Foo Fighters, Dream Theatre, Rancid, Social Distortion, Jewel, No Doubt, dan banyak lagi yang lainnya. Karena banyaknya variasi pengaruh dari musik berbasis rock inilah, akhirnya Nymphea terbentuk menjadi band yang mengusung aliran Alternative Rock.

Nama Nymphea,
berasal dari kata “nymph” (Inggris), yang berarti bidadari, dan di bubuhi huruf “e” dan “a” untuk mempermudah pelafalannya.

Sebulan berjalan,
belum pernah mencicipi manis pahitnya panggung, Nymphea telah menciptakan 5 (lima) lagu, semua berbahasa Inggris, dan memutuskan untuk membawanya ke dapur rekaman. Mengumpulkan semua modal yang ada, mencetak cover CD ala “home-made-sablon”, mengkopi CD secara manual siang dan malam, mereka berhasil menduplikasi mini album bertitel “Farewell” tersebut sebanyak 500 keping CD. Mini album itu awalnya dibagikan secara gratis kepada teman-teman, media lokal, dan event organizer, tetapi pada saat vocalist-nya, Sari, ke Perth, Australia, untuk menyelesaikan urusan perkuliahannya, dia mampu menjual sampai hampir 100 keping CD seharga AU$5. Sedikit bantuan pengembalian modal awal yang sangat membanggakan bagi mereka yang merasa diri sebagai band yang masih sangat muda.

Seminggu setelah pembagian mini album berlangsung,
Nymphea sudah mulai menerima panggilan tugas ke medan perang para musisi, “Akhirnya kita bakal manggung!” kata mereka pertama kali mendapat tawaran mengisi sebuah acara. Melalui berbagai macam event, terkumpullah dukungan yang kuat dari para penggemar, teman, media dan pengamat musik. Berkat dukungan itu, pada bulan Agustus 2008, Nymphea dengan bangga merilis album perdananya “Malaikatmu”.

Band yang awalnya dibentuk hanya untuk pelepasan dahaga bermusik, setelah merasakan indahnya rasa diatas panggung, mulai terasa keseriusannya. Seiring waktu, datanglah cobaan yang merupakan salah satu cobaan terberat yang dapat dialami sebuah band. Pergantian personel.

Formasi awal Nymphea : Sari (vocal), Sogol (guitar), Arie (bass), Risky (drum).
Tahun 2007, Nymphea kehilangan 2 (dua) personelnya. Karena tuntutan pekerjaan dan orang tua, mundurlah Arie yang kemudian digantikan oleh Sodick, dan Risky yang digantikan oleh Guzt. Kemudian pada akhir tahun 2008, Sogol juga harus meninggalkan Nymphea untuk memfokuskan pikiran pada usaha keluarganya. Nymphea kemudian mengangkat Sony sebagai guitarist pada awal 2009.

Jadi, formasi Nymphea sampai saat ini :
• Sari (Vocal)
• Sony (Guitar)
• Sodick (Bass)
• Guzt ( Drum)


Discography
1. Farewell E.P. / 2005 / Devilini Records
2. Kompilasi Rock After School 2 / 2006 / Petslooser Records
3. Kompilasi Video Kami / 2007 / Trendsetter Magazine
4. Soundtrack Indie Movie “3 Bersaudara” / 2007
5. Kompilasi Traxound #2 / 2007 / Trax Magazine
6. Malaikatmu / 2008 / Petslooser Records / Proton Records / Virgo Ramayana Records

Awards
1. Album Cover Terbaik Bali 2008 / 2008 / BM2 Magazine
2. Lagu Terfavorit Bali 2008 “Malaikatmu” / 2008 / BM2 Magazine
3. Band Indie Terbaik Bali 2008 / 2008 / BM2 Magazine
4. Lagu Terfavorit Bali 2009 “Malaikatmu” / 2009 / Radar Bali

SUPERMAN IS DEAD


SID, punk rock pionir Bali, lahir dan dibesarkan di rumah di Kuta Rock City. Band adalah tiga senar-sikap berat laki-laki muda, dengan nama: Bobby Kool (lead vokal, guitar, a dog lover dan desainer grafis), Eka Rock (low ridin ‘keluarga manusia, minum bir, laid back bass dan backing vokal dan kehangatan smilin ‘Rock’ N Roll nhung, IT warior), Jrx (low ridin ‘beer drinking Rock’ N Roll prince charming, drummer dan hairwax junkie, BarOwner) Nama ‘Superman is Dead’ started its’ evolution from Stone Temple Pilot’s “Superman Silvergun”.Nama dipindahkan ke “Superman is Dead” menyebabkan mereka menyukai gagasan bahwa tidak ada hal seperti itu sebagai orang yang sempurna itu. SID actually stumbled bersama dalam’95, diambil oleh mereka Common kasih Green Day dan NOFX. Pengaruh mereka segera diperluas ke punk ‘n roll genre a la Supersuckers, Living End dan Social Distortion, dan mereka tinggal di sini. Mereka mengatakan apa yang mereka ingin katakan, bagaimana mereka ingin katakan itu. Di wajahmu, mengatakan ia tepat. SID public image, self dijelaskan, adalah “Punk Rock yang Bali” (think raw energi NOFX Social Distortion vs supersonically fueled dengan bir bacak Bali Rockabilly sikap). Sejarah? SID menghasilkan tiga album pertama mereka mandiri (anak laki-laki yang bekerja tahun buruk sekali malam pekerjaan), dengan hebat, kecil indie label 1997 “Kasus 15″, 1999 “Superman is Dead”, 2002 “Bad Bad Bad” (mini album, track 6 ). Pada Maret 2003, SID akhirnya menandatangani dengan Sony-BMG Indonesia diperpanjang setelah negosiasi mengenai hak mereka untuk menyanyi kebanyakan lagu mereka dalam bahasa Inggris dan mempunyai hak penuh atas mereka artistik ‘gambar’!! Dengan keputusan yang mereka single handedly menjadi band pertama dari Bali yang akan diundang untuk sign dengan label rekaman besar di Indonesia, band yang pertama di negara mereka (untuk saya) yang akan merekam lagu mayoritas dalam bahasa Inggris dan band punk pertama di Indonesia untuk mendapatkan eksposur nasional dan promosi yang bekerja sama dengan label besar di negara dunia ketiga menyediakan. Sehingga sejarah Indonesia dimulai Punk Rock! Adapun pertanyaan yang ingin semua orang tahu, yang bernama bom di Bali terjadi sekitar 75 M dari rumah, markas pusat, punk rock butik, bar dan studio latihan yang juga Jrx ‘rumah, di jantung kota Kuta. Setelah panel pemukulan ulang rolling dari pintu studio dan pergeseran sedikit puing, rehearsals terus seperti biasa. Yeah, mereka melihat a lot, it sucked big time, but its’ not gonna stop ‘em! Dan di mana mereka sekarang? Pada akhir 2002, salah satu lebih terhormat musik mags disini dikutip SID sebagai “The Next Big Thing” for 2003. Dengan keempat mereka rilis album “Kuta Rock City” diikuti oleh utama memutar udara nasional dan di beberapa negara di luar negeri, digabungkan dengan cepat popularitas klip film terbaru mereka. SID tiba-tiba menemukan dirinya terus wisata di seluruh Indonesia. Minggu terakhir mereka di empat kota besar Indonesia, di tiga pulau, dalam 7 hari! Kadang-kadang bermain untuk klub tempat di bawah tanah, kadang-kadang di jalan alternatif atau pihak skate festival band, di banyak perguruan tinggi dan bahkan kadang-kadang di “classy” tempat-tempat yang mungkin akan menolak mereka masuk tahun lalu! Yang berarti lebih bir untuk semua. Pada tahun 2003 SID bahkan sempat menyebutkan dalam Time Asia. Mereka juga memenangkan beberapa penghargaan musik “MTV Award untuk The Best New Artist 2003″, “AMI Awards untuk The Best New Artist 2003″ dan dicalonkan lagi dalam “AMI Awards 2006 untuk The Best Rock Album”. Oktober 2007, mereka melakukan sebuah tur Australia, 8 kota, 16 gigs, 33 bulan dengan kuat bekerja etika DIY. SID telah membagi tahapan dengan band internasional seperti International Noise Conspiracy, NOFX, MXPX dan Hoobastank. Mereka tetap bangga, anak laki-laki dari jalan Kuta dengan kasih punk rock, bir dan bersenang-senang. Siap untuk apa saja yang datang berikutnya, gembira tentang pekerjaan berikutnya. 

FOREPLAY




Berawal dari keisengan 5 anak muda yang sedang mencari jati diri ditengah-tengah masa puber, sehingga menentukan pikiran untuk membuat sebuah band pop punk pada tahun 2003.
Seiring waktu berjalan, demi menjalankan kseriusan dalam bermusik, akhirnya terbentuklah band pada 16 September 2003,dengan keisengan dan tidak bermaksud porno, tercetuslah FOREPLAY untuk nama band ini. Nama itu digunakan sebagai pemikiran yang simple, agar mudah diingat dan bisa menjadi acuan untuk mengingat setiap tindakan hendaknya ada FOREPLAY (pemanasany).
Dari keisengan pemikiran nama band ini, ternyata nama Foreplay bisa tetap exis,dan kita tetap menggunakannya sampai saat ini. Tahun demi tahun FOREPLAY telah jalani sebagai band pop punk yang berasal dari Denpasar-Bali, yang sudah menghasilkan EP bertitle HEARTBREAKER yang berisikan 6 lagu, kemudian album ke 2 yang batal di produksi karena ksalahan dari management terdahulu (lebih dulu di bajak), dan January 2010 kita berencana untuk merelese album ke 3 dengan title 22 SEPTEMBER.
Perjalanan Foreplay juga sempat pasang surut sebagai sebuah band, namanya juga band, pastilah ada masalahnya, berhubung untuk mendapatkan yang pas. FOREPLAY sudah mengalami 4 x pergantian personil, dan merubah beberapa x jenis musik. Namun dengan kendala apaun, kita tetap berusaha untuk mempertahankan band ini, dengan memainkan jenis musik Pop punk.
Dan kini FOREPLAY resmi beranggotakan 5 orang yaitu:
ALIT (vocal)
IAN (guitar)
YOBI (bass)
ZENI (guitar)
ADI (Drum)

SYMPHONY OF SILENCE (S.O.S)


                              
                                                          
Berarti suara tergantung harmoni di dalam dan bangun keheningan. Itulah nama ..Hanya Nama .. sebuah Band. Sakit emocore .. bahwa Genre yang satu ini. Didirikandi Bali, 16 Oktober 2008, ini adalah salah satu yang baru di komunitas musik IndieBali.
Symphony of Silence berjalan dengan 5 orang anggota:HERRY ,  Indra Wira - Vokal,Gitar / / Edy Agustin - Drum, backing vokal / / Pradnyana Putra - Bass, backing vokal/ / Ricky - Guitar.
Di tangan orang-orang ini dan berjalan sekitar popularitas genre musik indie di Balimembuat keberadaan untuk menjadi satu dalam pertempuran Band.

Kenapa emocore?? .. itu sangat ramai emocore .. neraka yeah, dengan itu ...apapun, mungkin banyak orang mengatakan bahwa. Hanya membuka mata dantelinga Anda .. melihat dan mendengarkan .. Genre ini adalah yang paling favorit diBali musik indie walaupun banyak band-band indie atas menggunakan synthesizeruntuk membuat nama mereka terbang, itu tidak masalah ..S.O.S ada ..

Pada bulan Februari 2009, Symphony of Silence merilis album demo. "The Theaterof Hati"ini terdengar sepenuhnya masuk akal untuk demo album kecil. 5 lagu yangtersedia dalam chart album: 1. Datang Kembali, 2. Derita dan Amarah, 3. LangkahAnda Akan Membunuh Anda, 4. Terakhir saya Rose, 5. Dusta di Balik Maya.
Ada hanya 5 lagu, tapi yang mengilhami kita untuk sebuah gambaran tentang sebuah rasa sakit tak berujung siksaan, sakit hati, dan semua bagian yang rusakdari sisi kehidupan. Ada 5 lagu arranger dan musik oleh "Symphony of Silence".
 menggunakan dua bahasa yang berbeda, Indonesia dan Inggris. Yang menjadiinspirasi kami dalam membuat sebuah lagu termasuk di Indonesia atau bahasa Inggris adalah kisah hidup kita benar. Mengambil dan menaruh itu ke dalam kertaskosong dengan tinta hitam, dengan suara string dan distorsi vokal. Hanya halsederhana.

PAINFUL BY KISSES ( PBK)


Painful By Kisses
Berdiri pada tanggal 1 Desember 2005, berawal dari satu keinginan untuk menggabungkan “inti” dari genre musik underground, yaitu menggabungkan Punk dengan Metal. PAINFUL BY KISSES menyebut musik yang dimainkan dengan nama “Painstortion”, untuk mempersingkat dan meringkas jenis musik yang mereka mainkan. Nama PBK memiliki filosofi “Sesuatu hal belum tentu berakhir seperti apa yang kita harapkan”, seperti misalnya hal-hal yang indah (ciuman ) bisa saja berakhir menjadi suatu hal yang mengecewakan/menyakitkan.
___________________________
ARTIST DETAILS
Nama : PAINFUL BY KISSES
Tanggal/Tahun Berdiri : 1 Desember 2005
Genre : Painstortion

Personel :
1. Febry Iswara ( vokal, scream )
2. Dharmayasa (gitar 1)
3. Donnie Hendrawan (gitar 2)
4. Angga Triastama (bas)
5. Coplet (drum, vokal latar, scream )

CONTACT DETAILS
Contact Person : Essa
Ponsel/Telp : 081805568731 / 0361-8553325
E-mail : painfulbykisses@gmail.com
Webspace :
www.myspace.com/painfulbykisses1
www.friendster.com/painful
Address : Jl. Tukad Badung II, No. 2 , Denpasar – Bali
 
DISKOGRAFI
1. Your Friend Can Be Your Enemy” (e.p.)
Label: self-released
Tahun terbit: 2005
2. Moshpit Mavericks (kompilasi)
Single: Brothers against Brothers”,
Label: The Blado Beatsmith
Tahun terbit: 2007
3. “The Curse Of …”
Produser: Painstortion Management
Label: self-released
Tahun terbit: 2008

POSTMEN


Postmen
POSTMEN adalah satu dari sedikit kelompok musik indie Bali yang mampu bertahan melewati begitu ketatnya kompetisi. Berdiri sejak 1999, kontingen asal Denpasar ini teguh bertahan di jalur yang dipilih sejak awal yaitu Rap Metal. Lest yang tadinya memainkan bas sekaligus vokal latar, maju ke depan mengambil alih peran biduan ketika Wira, vokalis sebelumnya, memutuskan mundur. Patra, sejawat dekat Postmen, diajak bergabung mengisi posisi bas. Sementara Kong tetap bertanggungjawab di departemen gitar, dan Bagler pada drum. Pada fajar 2000-an sempat menjadi pengisi tetap The Beat Rock Fest bersama Superman Is Dead dan Navicula serta mendapat kehormatan menjadi salah satu penampil utama pada acara launching iTunes Indonesia (Equinox DMD) bersama KOIL dan Seringai pada 2005, setelah masa tersebut kuartet ini tersimak agak mengurangi frekuensi penampilannya di depan publik. Bisa jadi akibat harus menyesuaikan diri dengan aktivitas baru tiap personel: kerja kantoran. Belakangan ini, mungkin sudah lebih terlatih megatur jadwal, Postmen mulai muncul kembali. Hell yeah, the boys are back in town!
____________________________
ARTIST DETAILS
Nama: POSTMEN
Tanggal/Tahun Berdiri: 17 April 1999
Genre: Rap Metal

Personnel:
1. Kong (gitar)
2. Bagler (drum)
3. Lest (vokal)
4. Patra (bas)

CONTACT
Contact Person : Kong /Patra
Ponsel/Telp.: 0817348296 / 0361-7481591
E-mail: postmen_band@yahoo.co.id
Address: Thirteen Studio, jl. Ida Bagus Oka No. 6, Denpasar – Bali

DISKOGRAFI
1. Life No Violence
Tahun rilis: 2002
2. Rock After School I (kompilasi)
Tahun rilis: 2004
3. Wake Up
Tahun rilis: 2007

ADDITIONAL INFOS
Influenced by: Rage Against the Machine, Red Hot Chili Peppers

parau


Parau - formasi baru
BAND BIOGRAPHY
Salah satu dari sedikit band Metal tenar di Bali yang digawangi 5 pemuda pemberontak ini sebenarnya mengawali kiprahnya pada 2002 di jalur Hardcore–utamanya a la Rykers, Hatebreed, Earth Crisis, Morning Again dan Strife. Seiring waktu, melalui jam terbang manggung yang makin banyak, pelan tapi pasti unsur Metal mulai merasuki orbit musik Parau.
Eksistensi band cadas terhormat macam Ark Angel, Pantera, Black Dahlia Murder, All Shall Perish hingga Lamb of God, makin hari makin kerap merecoki playlist pribadi masing-masing personel sampai akhirnya Parau benar-benar bertransformasi menjadi band Metal. Dan resep Metal racikan Parau bisa dikategorikan cukup spesifik: penulisan lirik berfondasi pada “Tri Hita Karana” (hubungan horizontal antar sesama manusia, manusia dengan alam; serta vertikal antara manusia dengan Sang Pencipta), diiringi distorsi berat, beat menghentak pemicu adrenalin, dus tetap setia pakem “enak didengar dan dinikmati”.
Sebuah manuver yang tentu tidak mudah. Namun oleh Parau mampu dieksekusi dengan baik. Publik muda pun meresponsnya dengan penuh gairah. Undangan manggung deras mengalir. Baik di tingkat lokal maupun Pulau Jawa. Malah kalau di Bali, setiap pertunjukan berbalut tema Metal bisa dibilang Parau hampir pasti dihadirkan untuk turut berperanserta memeriahkan acara. Sampai sebegitunya.
—————————————————-
ARTIST DETAILS
Nama: PARAU

Tanggal/Tahun Berdiri : 30 September 2002
Genre: Metal
Personnel:
1. Ghigox (biduan)
2. Onche (bas)
3. Dey (gitar)
4. Vena (gitar)
5. Winz (drum)
CONTACT
Manager/Contact Person: Ghigox

Tel.: 0361-8037788
Ponsel.: 08123969576
Fax: -
E-mail: parau_666@yahoo.comWebsite/Myspace/Friendster: www.myspace.com/parau
Address: Jl. P. Nusa Kambangan # 202, Simpang 6, Denpasar 80113
DISKOGRAFI
1. Grind at the Corner (kompilasi)
Produser: Grind Corner Bali
Label: Grind Corner Bali
Rilis: 2005
2. Rock After School 2 (kompilasi)
Produser: Pets Looser
Label: Pets Looser Records
Rilis: 2006
3. Surga Bencana
Produser: Parau
Label: Electro Hell Records
Rilis: 2006
4. Skipped Tracks (kompilasi)
Produser: The Blado
Label: The Blado & Trendsetter Magz
Rilis: 2006
5. Moshpit Mavericks (kompilasi)
Produser: A Mild Live
Label: The Blado Beatsmith
Rilis: 2007
ADDITIONAL INFOS
Influenced by: Ark Angel, Hatebreed, Pantera, Slayer, All Shall Perish, Lamb of God, Black Dahlia Murder

Gigs Terbaik:
1. Rebel Fest 2, Gor Bulungan, Jakarta, 2007

2. Bali JamFest, Denpasar, 2007
3. Pre Soundrenaline, Denpasar, 2007
4. Noise Park, Denpasar, 2007
5. Jambore Harley Owner Group, Denpasar, 2005

Parau - New single album 2012


Band : Parau
Genre : Death Metal 
Origin : Denpasar, Indonesia
Year : 2012
Song : Torture without Reprive
Myspace : PARAU

PARAU merupakan Salah satu band terbaik asal bali.. meramu beat melodic ala metal core dipadu dengan unsur death metal.. Kualitas sound yang baik, komposisi menarik membuat album ini menjadi salah satu metal band kebanggaan scene bali..
Pada awal kiprahnya Parau yang terbentuk pada September 2002 ini banyak dipengaruhi oleh band Hardcore seperti Rykers, Hatebreed, Earth Crisis, Strife dan Morning Again. Seiring waktu, melalui jam terbang manggung yang makin padat, pelan tapi pasti unsur Metal mulai merasuki orbit musik Parau. Sempat mengalami beberapa kali pergantian personil, justru membuat Parau makin kuat dan matang dalam berkarya.
Terobosan baru pun dilakukan dengan memberikan unsur - unsur metal untuk memperkaya musik Parau. Eksistensi band - band seperti Ark Angel, Pantera, All Shall Perish, Black Dahlia Murder, Lamb of God, Necrophagist hingga Faceless, sangat berpengaruh pada playlist pribadi masing-masing personel sampai akhirnya Parau benar - benar bertransformasi menjadi band Metal.
Selain itu musik Parau juga dikemas dengan taste masing - masing personil sehingga menghasilkan musik dengan distorsi berat dan beat menghentak yang dapat membangkitkan adrenalin yang enak untuk didengar dan dinikmati.
Resep Metal racikan Parau bisa dikategorikan cukup spesifik : penulisan lirik yang peka dan cerdas, berpondasi pada “Tri Hita Karana” ( hubungan horizontal antar sesama manusia, manusia dengan alam ; serta vertikal antara manusia dengan Sang Pencipta ). Dalam penciptaan lagu dan aksinya diatas panggung Parau banyak menyuarakan pesan – pesan moral, kepedulian terhadap kehidupan sosial manusia dan lingkungan hidup. Peka terhadap realita situasi dan kondisi roda kehidupan manusia di dunia merupakan bahan utama bagi Parau dalam penciptaan lagu sebagai respon kepedulian terhadap jalannya kehidupan.

Ripper Clown Luncurkan “Negeri Surga”


Setelah sukses melahirkan 4 album yakni Voiceless, Self Titled, Renkarnasi Jiwa dan Vice Versa, Grup rock Ripper Clown (RC) kembali meluncurkan single sekaligus video klip baru mereka berjudul “Negeri Surga”.

Grup yang terdiri dari Komar (gitar) Rahde (vokal) Gung De (bass) dan Mankd (drum) kini 'memuntahkan' segala  kemuakan dan amarah lewat single sekaligus video klip baru mereka berjudul “Negeri Surga”. Single ini akan diluncurkan Minggu (28/10/2012) di Penggak Men Merci, Kesiman, Denpasar.

Single sekaligus video klip “Negeri Surga” merupakan luapan kemarahan Ripper Clown saat melihat para petinggi di layar TV bermain bahasa begitu lihai dalam menutupi kebusukannya. Gugatan akan bobroknya dan carut marut kondisi bangsa  mulai dari politik tak sehat, sistem birokrasi negara, korupsi, sampai politikus busuk.

“Kami bukan pure band politik, namun ini cara pandang kami melihat kondisi negara saat ini. Karena kotornya politik membuat bangsa ini menjadi kacau balau,” ujar sang penggebuk drum Mangd.

Dikatakan Komar, “Negeri Surga” merupakan proses pembelajaran khususnya personel RC ketika dengan vulgar melihat para petinggi negara menebar janji-janji tanpa adanya solusi.

” Kita ingin mengajak semua orang untuk aware dan kritis terhadap situasi negara ini. dan kami sebagai musisi menggunakan musik sebagai media kritikal sekaligus perlawanan lewat lirik lirik kami,”tegasnya.

Lebih lanjur Komar memaparkan, tanggung jawab sebagai musisi tidak hanya sekedar menciptakan karya yang enak didengar dan laku keras. Tapi bagaimana karya musisi menjadi media pembelajaran untuk band dan khalayak pendengar.

”Kita mempunyai tanggung jawab sebagai band dan ini bentuk tanggung jawab kita. Mari kita sama-sama belajar,”ajaknya.

Sementara itu untuk launching single dan klip, RC akan memadukan beberapa konsep dan membawakan sekitar 20 lagu yang diambil dari semua album.

”Konsep launching single dan klip kita sudah siap dan kita juga mengundang beberapa kawan menanggapi di sela-sela acara,” aku Mangd.

RC berharap dengan dilaunchingnya single dan video klip, bisa memberikan warna tersendiri di ranah musik Bali.

”Buat kalian yang penasaran datang aja hari Minggu, kita muntahkan isi kepala bersama,” tutup Komar. (dev/bbn)

Kemandirian Tur Ala Tolbandtol


Band new wave – disco asal Bali, Tolbandtol, baru saja menyelesaikan tur keliling Jawa yang diberi tajuk “Disco To Java Tour 2012”. Pada Selasa (24/4)  mereka baru saja tiba di kampung halaman mereka di Denpasar, Bali.
Selama hampir satu bulan, Tolbandtol telah mengunjungi 14 Kota di seluruh Pulau Jawa. Diantaranya Surabaya, Malang, Kediri, Kudus, Semarang, Jogja, dan Jakarta. Dan pada tanggal 16 April lalu, Tolbandtol sempat berkunjung ke Kantor Gigsplay di Bandung.  Dalam kesempatan yang singkat tersebut, Giri, vokalis dari Tolbandtol mengatakan bahwa “Disco To Java Tour” ini dalam rangka memperkenalkan musik Tolbandtol.
“Tujuan utama tur kita kali ini itu sebenernya ingin lebih mengenalkan siapa itu Tolbandtol kepada teman-teman di Pulau Jawa, bahwa di Bali itu ada band seperti ini. Yang penting sih orang tahu dulu siapa itu Tolbandtol? Oh itu loh band yang dari Bali itu, segitu aja dulu,” ujar Giri.
Memang selama ini yang banyak masyarakat ketahui, band-band Bali didominasi oleh band punk, rockabilly dan metal seperti  SID, Suicidal Sinatra, The Hydrant maupun Parau. Aliran musik yang dipilih Tolbandtol menjadi warna tersendiri di Bali. Perbedaan tersebut merupakan kekuatan bagi mereka karena Tolbandtol tidak memiliki banyak saingan di jalur ini.
Tur “Disco To Java Tour” ini merupakan tur yang digelar secara mandiri oleh Tolbandtol, meskipun mereka tidak benar-benar sendiri karena dibantu beberapa label clothing dan bekerja sama juga dengan Mave Magazine sebagai media partner, sebuah majalah yang membahas kultur anak muda di Bali.
“Tur ini murni dari kita sendiri hasil dari selama beberapa tahun kita manggung, dibantu oleh beberapa teman dari label clothing.” lanjut Giri. Bahkan dibeberapa kota, Tolbandtol ada yang tidak kenal sama sekali dengan orang-orang dikota tersebut. Justru dari situ menurut Giri, mereka banyak mendapatkan teman-teman baru. Mereka juga banyak mendapat bantuan Tanggapan masyarakat pun cukup positif, “Banyak yang menyambut positif musik Tolbandtol di kota-kota seperti Kediri dan kudus, mereka menganggap musik Tolbandtol adalah sebuah genre yang baru yang belum pernah ada di kota mereka.”
Tolbandtol yang beranggotakan Giri (vokal),  Alfan (keyboard), Yunan (gitar), Momow (gitars),  Nayat (bass), dan Agung (Drums) ini telah menghasilkan dua album. Album pertama berjudul Mari Bergoyang dan Bergelinjang (2010) dan album kedua We All Dancers, dirilis tahun 2011 lalu oleh label mereka sendiri, Tolbandtol Records.

Tol Band Tol Membuat Album Dengan Cerita Bersambung


Tol Band Tol Membuat Album Dengan Cerita Bersambung
Tol Band Tol
Kapanlagi.com - Tidak bisa dipungkiri bahwa Jakarta masih menjadi kiblat segala tren di Indonesia. Namun, bukan berarti band-band dari luar Jakarta tidak memiliki kesempatan untuk maju. Salah satu contoh band yang sedang mencoba peruntungan mereka di industri musik adalah Tol Band Tol. Band asal Bali ini mengunjungi kantor KapanLagi.com® pada hari Selasa, 17 April 2012 lalu.
Aliran musik Tol Band Tol, yaitu disco new wave bukanlah aliran yang menjadi mayoritas untuk dipilih oleh band-band Bali. Seperti yang kita ketahui, band-band asal bali 80% memilih jalur metal. Perbedaan ini adalah kekuatan untuk Tol Band Tol karena mereka tidak memiliki banyak saingan di jalur ini.
Tol Band Tol sendiri telah menghasilkan 2 album dan sedang menjalankan tur untuk promo album ke 2 mereka yang berjudul WE ARE ALL DANCERS. Single pertama dari album ini adalah lagu Maukah Kau Jadi Pacarku.
Ketika ditanya tentang lagu ini, Giri yang merupakan vokalis dari Tol Band Tol mengatakan, bahwa lagu Maukah Kau Jadi Pacarku adalah curahan hatinya. Lagu ini masih memiliki korelasi yang erat dengan single dari album mereka sebelumnya, yaitu Wanita Jinak Merpati.
"Wanita Jinak Merpati bercerita tentang sifat cewek yang suka jual mahal. Dulu gue pernah ngejar cewek kaya gini. Gua kejar terus soalnya kadang dia ngasih sinyal yang positif, kadang dia ngasih sinyal yang negatif. Nah, karena gua yakin banget sama dia, gua bikin lagu Maukah Kau Jadi Pacarku buat nembak cewek ini. Percuma sih karena ujung-ujungnya ditolak juga" ujar Giri sembari tertawa.
Lalu Giri menambahkan bahwa dia ingin membuat album Tol Band Tol yang ke tiga nanti masih bersambung dengan album ke dua mereka. "Bukan hanya film seperti LORD OF THE RINGS saja yang bisa dibikin trilogi, album juga bisa" tambah Giri.
Sejauh ini, Tol band Tol sudah menghasilkan 2 album dan sempat menyumbang lagu untuk 3 album kompilasi. Saat ini Tol band Tol sedang melakukan tur untuk promo album ke dua mereka, sekaligus memperluas pasar mereka.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Laundry Detergent Coupons